DISTAN GIRING PETANI MENANAM JAGUNG
Antisipasi Pengeringan Irigasi Batang Hari
DISTAN GIRING PETANI MENANAM JAGUNG
Pulau Punjung : "Petani di Dharmasraya Menderita" demikian diulas oleh salah satu media cetak yang menggambarkan kondisi lahan pertanian sebagai dampak dari pengeringan Irigasi Batang Hari sejak awal Juni lalu karena perbaikan berat saluran primer dan bangunan pendukungnya, yang diperkirakan memakan waktu 5 bulan. Jauh hari dampak yang akan ditimbulkan sudah carikan solusi dan dilaporkan ke pihak terkait seperti Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat bahkan Kementerian Pertanian. Beberapa dampak langsung yang ditimbulkan diantaranya tidak tercapainya Luas Tambah Tanam (LTT) padi sawah tahun 2017 seluas 16.000 hektar sampai saat ini baru terealisasi 6.500 hektar. Bahkan kondisi ini telah ditinjau langsung ke lapangan oleh Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.
Sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang bertugas memajukan, melindungi, membina dan mengayomi kepentingan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya terus mengupayakan agar lahan yang terkena imbas langsung pengeringan ini seperti Kecamatan Pulau Punjung, Sitiung, Koto Baru, Tiumang, Padang Laweh dan Koto Salak dapat ditanami tanaman palawija lainnya seperti jagung, kacang tanah, padi gogo dan tanaman semusim lainnya. "Kita tetap dan terus berjuang untuk petani Dharmasraya " demikian disampaikan oleh Darisman, S.Si, MM orang nomor satu Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya ini. Salah satu program yang gencar dilaksanakan adalah mengajak petani untuk menanam jagung yang didukung oleh bantuan bibit jagung seluas 2.000 hektar yang terdiri dari benih jagung 30 ton (15 kg/ha) dan bantuan pupuk 100 ton. Sementara benih jagung yang sudah didistribusikan kepada 81 kelompok tani seluas 1.200 hektar sebanyak 18 ton dengan varietas Pioneer 35 (P 35) dan sudah ditanami lebih kurang 1.000 hektar. Sementara 800 hektar lagi akan segera didistribusikan bulan ini yang melibatkan 25 kelompok tani dengan varietas Bima Ori, demikian keterangan dari Vivi Nilhastuti, SE, M.Si selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan.
Dalam mensukseskan Gerakan Tanam Jagung ini, pihak Dinas Pertanian gencar memberikan penyuluhan dan sosialisasi melalui penyuluh pertanian sehingga lahan yang terlantar sementara tersebut dapat dimanfaatkan sehingga kerugian petani dapat dihindarkan, baik yang difasilitasi oleh program maupun swadaya petani. Berkenaan dengan pemasaran hasil komoditas jagung yang ditanami oleh petani, pihak Dinas Pertanian telah melakukan pertemuan dengan pihak Asosiasi Perunggasan Indonesia cabang Sumatera Barat bersama perwakilan petani sebagai jaminan bahwa harga dan pemasaran hasil tidak akan merugikan petani. Dengan adanya kemitraan ini,mudah-mudahan keraguan dan kecemasan petani terhadap harga dan pemasaran yang menjadi momok yang menakutkan bagi petani dapat hindarkan dan semua petani gencar untuk menanam jagung " tandas Kepala Dinas yang ingin menjadikan BP3K sebagai Klinik Pertanian sehingga lebih dekat dengan petani.
Disamping komoditas jagung, sebenarnya Dinas Pertanian juga melakukan terobosan berupa bantuan bibit padi gogo berupa padi Inpago seluas 1.287 hektar melalui Dirjen Perbenihan, Kementerian Pertanian namun kejelasan program ini masih menunggu tindak lanjut dari pihak terkait. Dalam masalah ini , pihak Dinas Pertanian juga telah menyampaikan masalah ini kepada pihak DPR RI melalui Alex Indra Lukman dari Fraksi PDI Perjuangan sehingga bantuan yang tengah dinantikan oleh petani Dharmasraya segera dikucurkan. Seiring dengan itu, OPD Tipe A ini juga melakukan kerjasama dengan pihak BPTP Sumatera Barat dalam pelaksanaan Demplot Padi Inpago seluas 10 hektar di Kelompok tani Sitiung Jaya di Jorong Padang Bintungan Sialanggaung Kecamatan Koto Baru dan diperkirakan akan tanam minggu II Agustus ini.
Terlepas dari pro dan kontra serta tudingan dari berbagai pihak, Dinas Pertanian terus merapatkan barisan dan dukungan petani dan penyuluh sehingga ketekoran LTT padi sawah dapat dimbangi dengan tanaman jagung dan padi gogo. Akhirnya keberhasilan program ini tidak terlepas dari kondisi cuaca, semoga hujan juga turun dan petani segera menugal benih jagung.
DISTAN LAHIR KARENA ADA PETANI DAN AKAN SELALU BERSAMA PERTANI.....