MENJEMPUT ASPIRASI PETANI DENGAN CARA BLUSUKAN
MENJEMPUT ASPIRASI PETANI DENGAN CARA BLUSUKAN DHARMASRAYA, Distan Media Center - Suatu kebijakan akan efektif dan tepat sasaran seyogyanya harus didasarkan pada kondisi aktual dilapangan dan berangkat dari aspirasi penerima manfaat. Terlepas dari banyak faktor yang mempengaruhi, kadang-kadang suatu keinginan dan permasalahan yang dihadapi cenderung tidak muncul ke permukaan sehingga luput dari para pengambil kebijakan padahal isu tersebut sangat urgen dan berpengaruh kedepannya. Blusukan, demikian istilah yang dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo dianggap sebagai sebuah metoda yang dipakai untuk mendapatkan informasi tentang keadaan riil dilapangan, spontan dan langsung berkomunikasi dengan masyarakat terkait keinginan dan aspirasi pelaku utama dengan harapan kedepannya impian yang didambakan selama ini segera terkabulkan. Mewujudkan obsesi duet kepemimpinan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE dan Wakil Bupati H. Amrizal Dt. Rajo Medan, S Sos dalam "Membangun Pertanian Dharmasraya yang Tangguh dan Modern" , Kamis (1/3) Kepala Dinas Pertanian Darisman, S.Si, MM dan beberapa jajarannya melakukan blusukan ke beberapa lokasi dalam rangka percepatan penguatan sektor pertanian di Ranah Cati Nan Tigo ini. Dimulai dari nagari Sungai Dareh dan Sikabau Kecamatan Pulau Punjung, Tim ini berkunjung ke kelompok tani Candi Lubuk Biti, Guguk Candi, Candi Baru, Keluarga dan Pugoan Tani. Dari lokasi ini, penguatan infrastuktur seperti perbaikan jaringan irigasi dan jalan usaha tani mesti dilakukan sehingga akses layanan irigasi lebih memadai dan akses transportasi ke lahan usaha tani menjadi lancar. " Untuk penguatan infrastruktur, kita telah mengalokasikan anggaran pembangunan jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan embung dan dam parit serta irigasi sumur dangkal melalui DAK, Dekonsentrasi dan APBD" jelas Zulya Daini yang bertindak sebagai Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tersebut. Terkait usahatani cabe juga cukup berkembang dan direncanakan tahun 2018 di nagari Sungai Dareh akan dikembangkan Desa Mandiri Benih sebagai pusat penangkar komoditi kedele seluas 10 hektar dilengkapi lantai jemur dan gudang. " Kita ingin mengembalikan kejayaan Dharmasraya sebagai salah satu sentra produksi kedele di Sumatera Barat dan sebagai antisipasi kran impor kedele kedepannya" tandas Ir. Herizon. Selanjuutnya Kepala Bidang Tanaman Pangan ini juga menjelaskan bahwa komsumsi kedele sebagai bahan utama produk tahu dan tempe yang cukup berkembang di Kabupaten Dharmasraya. Selanjutnya kunjungan kerja ini dilanjutkan ke nagari Sitiung Kecamatan Sitiung untuk melihat kondisi irigasi di kelompok tani Pulau Durian dan usahatani jeruk lemon. Keluhan petani di lokasi yang berdekatan dengan pompanisasi Pisang Rebus tersebut adalah kecilnya ukuran gorong-gorong yang melintasi jalan lintas lama ini menyebabkan debit yang tersedia tidak mampu mengairi lahan petani, jika debitnya ditingkatkan akan merembes ke jalan. " Berbagai usaha dan jalan sudah kami tempuh, namun masalah utama ini belum ada jalan keluarnya" ujar Zainal sang ketua kelimpok tani dan untuk kelancaran air petani rutin membersihkan gorong-gorong dari sampah yang dibuang ke saluran. Untuk komoditi jeruk lemon yang konon luasannya di nagari Sitiung 20 hektar perlu pendampingan dalam teknis budidaya sesuai GAP/SAP sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar pasar serta membangun kemitraan dengan pihak lainnya dalam hal pemasaran. Lanjut ke kecamatan Tiumang, penguatan sarana dan prasarana pertanian dilakukan dengan penyediaan jalan produksi untuk perkebunan berupa karet dan kelapa sawit. Tak bisa dipungkiri, penyediaan akses transportasi ini berfungsi untuk mengangkut sarana produksi dari dan kelahan serta hasil panen petani dengan harapan nilai jual produk akan lebih baik. " Tahun 2018 ini Dinas Pertanian mengganggarkan 50 KM jalan produksi, baik pembukaan jalan baru maupun peningkatan kapasitas jalan dengan pengerasan " tandas Martin Effendi HS, S.Hut, MM selaku Kepala Bidang Perkebunan. Melewati jembatan baru di nagari Batu Rijal, tim ini juga menyambangi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Padang Laweh dalam rangka penguatan sarana pendukung kelembagaan penyuluhan kecamatan sebagai "Klinik Pertanian". " Dakwah pertanian yang dimulai dari BPP terus kita galakkan, sehingga segala sesuatu yang menyangkut teknologi terbaru, ada disini..." tandas Santi Virgo Putri, S.Hut selaku Kepala Bidang Penyuluhan. Menjelang sore, blusukan ala pertanian ini diakhiri dengan kunjungan ke Puskeswan Timpeh dan bertemu "Ahok" yang melahirkan pedet betina kembar tiga yang bernama Nani, Nina dan Nana tersebut sebagai hasil program UPSUS SIWAB melalui Inseminasi Buatan (IB). " Untuk kemajuan pertanian Dharmasraya kedepan, Dinas Pertanian selalu ada untuk petani "pangkas Darisman, S.Si, MM sambil berharap bahwa setiap permasalahan dan keinginan petani agar ditindaklanjuti oleh jajarannya dan petani tetap semangat untuk terus berkarya.. #banggajadipetani... #distanselaluadauntukpetani...