BPPSDM KEMENTAN GELAR DIKLAT TEMATIK KARET ANGKATAN VII TAHUN 2017 DI BP3K KOTO BESAR DHARMASRAYA

BPPSDM KEMENTAN GELAR DIKLAT TEMATIK KARET ANGKATAN VII TAHUN 2017 DI BP3K KOTO BESAR DHARMASRAYA


BPPSDM KEMENTAN GELAR DIKLAT TEMATIK KARET ANGKATAN VII TAHUN 2017 DI BP3K KOTO BESAR DHARMASRAYA, Distan Media Center - Pendidikan dan Pelatihan atau lebih populer disingkat dengan Diklat merupakan salah satu metode pembelajaran yang terstuktur dan sistematis, materi yang lebih spesifik dengan narasumber yang berkompeten dibidangnya. Berawal tahun 2016, Kementerian Pertanian secara serentak menerapkan pola diklat bagi petani dan penyuluh yang disebut dengan diklat tematik. Pola ini berbeda dengan pola reguler yang berlaku selama ini dan dinilai lebih efektif karena materi yang disampaikan sinergi dengan kondisi dilapangan. Diklat dengan pola reguler dilaksanakan di Balai Diklat dengan materi dan kurikulum yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Sedangkan pola tematik untuk aspek tema, materi dan kurikulum disusun berdasarkan potensi wilayah masing-masing dan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian / BP3K. Tahun 2017, pelaksanaan Diklat Tematik Karet Angkatan VII yang dilaksanakan di BP3K Koto Besar pada tanggal 11- 14 November 2017 ini merupakan tonggak awal pelaksanaan Diklat Tematik di Kabupaten Dharmasraya yang difasilitasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi. Kedepan, pola diklat tematik ini akan tetap dilaksanakan dan lokasinya di sesuaikan dengan komoditi dominan atau materi yang disampaikan. Secara umum, Diklat Tematik Karet ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam informasi dan teknologi budidaya karet terkini dengan peserta sebanyak 30 orang petani dan praktisi karet penerima bantuan peremajaan karet APBN-P 2017 di Kecamatan Koto Besar dan Sungai Rumbai dan didampingi oleh penyuluh pertanian diwilayah binaannya dominan tanaman penghasil lateks tersebut. Dalam diklat ini yang bertindak sebagai narasumber adalah Yakmar, SP, MP dan Meihendra, SP dari Bapeltan Jambi dibantu oleh instruktur lokal Idisda, S.PKP dan Reno Seprama, SP disamping instruktur dari Bapeltan Jambi. Peserta diklat ini terdiri dari petani dan praktisi yang berusaha tani karet di Kab. Dharmasraya. Acara pelatihan selama 4 hari tersebut dibuka oleh Zulya Daini selaku Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) (11/11), peserta diklat begitu semangat mengikuti setiap rangkaian kegiatan walaupun dilaksanakan pada akhir pekan, bahkan sangat aktif bertanya hal-hal yang belum mereka benar-benar mengerti tentang materi yang disampaikan. Diklat yang disusun dalam bentuk penyajian materi di dalam ruangan dan praktek lapangan yang dilaksanakan di kelompok tani Makmur nagari Kurnia Selatan diikuti petani dengan sangat serius mempraktekkan setiap instruksi dari narasumber bahkan sampai lupa jamnya makan siang. Adapun materi yang disampaikan meliputi semua aspek budidaya karet dengan paket teknologi yang telah teruji dan direkomendasikan yang terdiri dari : 1. Persiapan lahan 2. Pembibitan 3. Penanaman 4. Pemeliharaan TBM 5. Persiapan panen 6. Panen 7. Pemeliharaan TM 8. Pengendalian gulma 9. Pengendalian HPT 10. Penguatan kelompok tani Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BPPSDMP Kementan atas terselenggaranya diklat ini. Pengetahuan dan keterampilan petani masih rendah dan masih miskin dengan teknologi baru, pengelolaan perkebunan rakyat yang ada belum sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan. " Dalam peningkatan produksi karet, kita jangan hanya berfikir memperluas areal perkebunan ditengah makin sempitnya lahan. Sementara intensifikasi melalui penerapan teknologi, teknik penyadapan dan pengolahan pasca panen belum optimal. Biarlah kebun kita hanya 1 hektar dengan pengelolaan sesuai GAP (Good Agriculture Practice) dengan hasil optimal daripada 5 hektar tapi tidak terawat dengan baik" tandas Darisman, S, Si, MM ditengah peninjauan pembibitan kelapa sawit (14/11) di nagari Kurnia Selatan dan BPP Sungai Rumbai yang resmi beroperasi sejak 1 November 2017 lalu