DHARMASRAYA SEGERA MILIKI KEBUN EDUKASI KELAPA SAWIT
WOW ...... DHARMASRAYA SEGERA MILIKI KEBUN EDUKASI KELAPA SAWIT. DHARMASRAYA, Distan Media Center - Sebagai primadona baru pada sub sektor perkebunan di Kabupaten Dharmasraya, pengembangan komoditas kelapa sawit khususnya yang dikelola oleh petani terus berkembang dengan cukup pesat. Tak ayal bahwa keberadaan perkebunan kelapa sawit oleh pihak swasta mendorong petani dan masyarakat mulai berbondong-bondong mengusahakan komoditi yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dengan iming-iming harga yang menjanjikan dan bisa panen 20 hari sekali. Beda dengan komoditi karet yang harus dideres dan sangat dipengaruhi oleh cuaca terutama hujan, perkebunan kelapa sawit dijadikan alternatif lainnya dengan segala pertimbangan tentunya. Fenomena ini seakan tak terbendung yang ditandai dengan meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit dan telah menjadikan Dharmasraya sebagai kabupaten nomor dua terluas di Sumatera Barat dengan kebun kelapa sawitnya dibawah Kabupaten Pasaman Barat. Namun berkenaan dengan pengelolaan perkebunan kelapa sawit rakyat ini, masih banyak ditemui kendala dari sisi penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan oleh petani masih rendah sehingga produksi tanaman tahunan ini masih rendah. Beda dengan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta yang telah menerapkan teknologi yang teruji dan mempertimbakan aspek GAP (Good Agriculture Practice), didukung oleh tenaga-tenaga teknis mumpuni dalam hal budidaya kelapa sawit. Menyikapi trend primadona baru yang diprediksi semakin berkembang di Ranah Cati Nan Tigo ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Pertanian menggandeng pihak produsen benih kelapa sawit terkemuka di pulau Sumatera dan pihak civitas akademika Kampus III Universitas Andalas Dharmasraya sebagai lembaga penelitian dari Perguruan Tinggi mendirikan pusat penelitian dan pengembangan komoditas kelapa sawit di salah satu kabupaten pemekaran terbaik Nasional ini. Tertuang dalam sebuah kesepakatan / MoU (Momerandum of Understanding) yang ditandatangani tahun 2016 lalu, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dalam hal ini Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE bersepakat dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT. Bakti Tani Nusantara (BTN) Batam serta pihak Kampus III Universitas Andalas selama 5 tahun kedepan untuk melaksanakan kegiatan Diseminasi Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat melalui Program Desa Binaan dan Kebun Edukasi. Program yang tidak bersifat komersil ini akan difungsikan untuk infornasi operasional kebun, pembinaan dan pelatihan petani serta tempat pendidikan, pelatihan dan penelitian mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi percobaan-percobaan, uji varietas, uji aplikasi, uji lokasi dan pengumpulan data sosial ekonomi dimana hasilnya akan dimanfaatkan untuk pembinaan petani, stakeholder kelapa sawit dan masyarakat luas. Kebun edukasi dilaksanakan pada 2 lokasi berbeda dan dana yang digunakan berasal dari APBD Kabupaten Dharmasraya. Lokasi pertama berada di nagari Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbai pada areal seluas 10 hektar. Pada lokasi ini digunakan untuk varietas yang diproduksi oleh PPKS dengan 7 klon unggulannya yakni Simalungun, Dumpy, PPKS 540, PPKS 718, PPKS 239, Yang Ambi dan DxP Avros dengan persediaan bibit sebanyak 2.000 batang. Sementara lokasi lainnya yakni di nagari Koto Padang Kecamatan Koto Baru pada luas lahan 5 hektar akan digunakan varietas TN 1 yang merupakan klon unggulan dari PT. Bakti Tani Nusantara yang berpusat di Batam. Untuk pekerjaan fisiknya, lahan edukasi pertama yang dibangun di Kabupaten Dharmasraya ini, bibit tanaman yang akan digunakan sudah tersedia dan telah dilakukan pemancangan lubang tanam secara simbolis oleh Darisman, S.Si, MM (14/11) lalu dan direncanakan tanam pada awal Desember 2017 mendatang. " Melalui kebun edukasi ini , diseminasi teknologi terkini kelapa sawit berjalan efektif dan masyarakat dapat secara langsung terhadap perlakuan yang diberikan sehingga produksi sawit rakyat dapat ditingkatkan" tandas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya ini seraya mengimpikan suatu waktu kelak, daerah ini juga punya " kebun edukasi pertanian terpadu". Senada dengan Kepala Dinas Pertanian, Martin Efendi HS, S.Hut, MM selaku Kepala Bidang Perkebunan yang mengurusi keberadaan kebun edukasi ini menuturkan bahwa hasil kajian dan penelitian oleh stakeholder terkait diatas akan dijadikan sebagai paket rekomendasi teknologi budidaya kelapa sawit melalui pendekatan intensifikasi. "Diharapkan kedepan, petani Dharmasraya harus merubah paradigma, bahwa peningkatan produksi tidak harus memperluas areal perkebunan, tapi dengan teknologi yang sudah teruji niscaya hasil yang diharapkan juga akan meningkat" pangkas Kepala Bidang cukup kritis ini..........