SEBAGAI URAT NADI EKONOMI MASYARAKAT, DISTAN TERUS PERKUAT SEKTOR PERKEBUNAN

SEBAGAI URAT NADI EKONOMI MASYARAKAT, DISTAN TERUS PERKUAT SEKTOR PERKEBUNAN


SEBAGAI URAT NADI EKONOMI MASYARAKAT, DISTAN TERUS PERKUAT SEKTOR PERKEBUNAN

DHARMASRAYA, Distan Media Center - Tak terbantahkan bahwa sektor perkebunan tetap jadi primadona sebagian besar penduduk Kabupaten Dharmasraya sebagai sumber pendapatan utama sekaligus penyumbang PDRB terbesar dibanding sektor lainnya. Menurut data BPS tahun 2017, sektor pertanian dalam skala luas selama kurun waktu 2011-2015 menyumbang 31, 01% dimana 21, 81% diantaranya berasal dari sektor perkebunan, selebihnya 3, 21% dari sektor tanaman pangan dan hortikultura dan sisanya dari sektor peternakan, perikanan dan kehutanan.

Secara kasat mata juga bisa dilihat ditengah-tengah masyarakat, jika harga komoditi perkebunan cenderung membaik, pasar tradisional relatif lebih ramai dan sebaliknya akan lengang jika komoditi ini harganya kurang bersahabat. Sangat signifikan memang dengan daya beli masyarakat dan berpengaruh pada perekonomian masyarakat di Ranah Cati Nan Tigo ini.

Menyikapi peran sektor perkebunan yang cukup vital ini, Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya terus memperkuat dan menyiapkan program-program strategis dalam rangka menggenjot produksi dan penyiapan sarana dan prasarana pendukungnya. " Untuk komoditi perkebunan kita lebih fokus pada komoditi utama karet, kelapa sawit dan kakao, disamping mencari peluang komoditi perkebunan lainnya yang bernilai ekonomis" tandas Darisman , S Si, MM selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Perkebunan Martin Effendi HS, S.Hut, MM menjekaskan Dinas Pertanian meluncurkan program-program penguatan sub sektor perkebunan malalui dana APBN, APBD I dan APBD Kabupaten Dharmasraya, diantarannya :

(1). Program peremajaan karet rakyat seluas 400 hektar berupa bantuan bibit karet unggul sebanyak 110.000 batang, pupuk 30 ton dan pestisida 200 liter;

(2). Bantuan alat panen dan pasca panen sebanyak 4 unit.

(3). Pembangunan dan Peningkatan kapasitas jalan produksi perkebunan sepanjang 80 kilometer yang tersebar di 56 titik;.

(4). Bantuan bibit kelapa sawit sebanyak 58.400 batang.

Disamping itu juga dilakukan pembuatan demplot kelapa sawit, pembinaan brigade Perlindungan Tanaman Perkebunan (Lintanbun), sosialisasi penggunaan Bibit Unggul Bersertifikat komoditi perkebunan dan pembinaan lainnya.

Berkenaan dengan penggunaan bibit unggul, Kepala Bidang Termuda di lingkup Distan ini mengajak masyarakat untuk selalu menggunakan bibit unggul yang terjamin kualitasnya mengingat maraknya peredaran bibit palsu dengan iming-iming harga yang ditawarkan relatif lebih murah. " Gunakanlah bibit unggul yang terjamin keasliannya, salah satu faktor keberhasilan usahatani tergantung kualitas bibit yang ditanam" tandas Martin yang berulang tahun tanggal 5 September lalu.

Super sekali rasanya, filosofi " Sebiji Benih Sejuta Harapan" tepat kita sematkan pada seseorang yang akan menanam suatu tanaman dengan harapan apa yang ditanam dapat dipanen suatu saat kelak. Bayangkan, betapa besarnya harapan seseorang, jika karet dan kelapa sawit sudah panen, Saya akan beli rumah, mobil, biaya anak sekolah dan keperluan lainnya. Ironisnya, kadang-kadang harapan yang disangkutkan tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Terlepas dari impian tersebut, Dinas Pertanian tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi sektor penyumbang PDRB terbesar dan urat nadi ekonomi masyarakat ini.....